Jumat, 01 Maret 2013

Perkembangan Generasi Komputer

Pada zaman dahulu, komputer tidaklah sepraktis sekarang ini. Awalnya, komputer
berukuran sangat besar bahkan dapat memenuhi ruangan kamar. Komputer jenis ini
termasuk dalam komputer generasi pertama.

Komputer generasi ini dikembangkan karena lahirnya Perang Dunia II. Untuk memenangkan perang ini, para ilmuwan dari Jerman dan Inggris berlomba-lomba membuat komputer sesuai dengan kebutuhannya.

Tahun 1941, Konrad Zuse, insinyur dari Jerman, membuat komputer Z3 untuk mendesain pesawat terbang dan peluru kendali. Tahun 1943, Inggris menyelesaikan komputer yang dapat memecahkan kode rahasia yang dimiliki Jerman. Komputer ini dinamakan Colossus.

Tahun 1900–1957, IBM yang bekerja untuk Amerika, menemukan beberapa inovasi komputer. Mark I merupakan komputer relai elektronik. Mark I ini memiliki panjang setengah lapangan bola dan rentang kabel sepanjang 500 mil. Mark I mampu menyelesaikan perhitungan aritmetik dasar dan persamaan yang lebih kompleks. Inovasi selanjutnya adalah ENIAC. ENIAC merupakan komputer serbaguna yang mempunyai kecepatan 1.000 kali lipat Mark I. Kemudian pada tahun 1945 muncul komputer jenis EDVAC. Dengan sebuah memori yang ada di dalamnya, komputer mampu menampung baik program maupun data. Hal ini memungkinkan komputer berhenti pada suatu saat dan kemudian dapat melanjutkan pekerjaannya kembali. Pada tahun 1951 muncul kembali komputer jenis UNIVAC I. Komputer ini mampu memprediksi dengan benar kemenangan Dwilight D. Eisenhower pada pemilihan presiden Amerika tahun 1952.
Komputer pada generasi pertama dibuat untuk tugas atau tujuan tertentu sehingga setiap komputer mempunyai kode biner yang berbeda. Hal ini menyebabkan komputer sulit diprogram dan kecepatannya terbatas.

Penemuan transistor di tahun 1948 sangat berpengaruh terhadap perkembangan komputer. Tube vacuum yang biasa ada dalam komputer generasi pertama digantikan dengan transistor. Alat inilah yang menyebabkan ukuran komputer generasi kedua menjadi lebih kecil.

Kode biner pun kemudian diganti dengan bahasa yang menggunakan singkatan-singkatan. Pada masa ini, bahasa pemrograman mulai bermunculan, seperti COBOL, FORTRAN, dan sebagainya. Bahasa-bahasa ini menggantikan kode mesin yang rumit menjadi kata-kata, kalimat, dan rumus matematis yang lebih mudah dipahami manusia. Dengan demikian dapat memudahkan manusia untuk memprogram atau mengatur komputer.

Pada komputer generasi kedua, ternyata penggunaan transistor mempunyai kelemahan.
Meskipun bentuk komputer menjadi lebih kecil, tetapi transistor dapat menghasilkan
panas yang besar. Hal ini tentu saja akan merusak bagian-bagian dalam komputer. Pada
komputer generasi ketiga ini, Jack Kilby berhasil mengombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan kecil yang terbuat dari pasir kursa. Pada perkembangannya, para ilmuwan berhasil memasukkan lebih banyak lagi program ke dalam sebuah chip. Akibatnya, ukuran komputer dapat menjadi lebih kecil lagi. Sistem operasinya juga dapat memungkinkan komputer menjalankan berbagai program berbeda secara serentak.

Tujuan dari pembuatan komputer generasi keempat adalah untuk mengecilkan ukuran
sirkuit dan komponen-komponen elektroniknya. Penggantian komponen tersebut diharapkan dapat membuat komputer menjadi lebih kecil dan fleksibel lagi. Namun, pengecilan ukuran sirkuit ini tidak mengurangi kecepatan kerja komputer, tetapi justru dibuat menjadi lebih cepat lagi. Mulai generasi keempat inilah dikenal adanya PC (Personal Computer) dan komputer yang dapat dimasukkan dalam tas (notebook atau laptop). Bahkan, saat ini sudah ada komputer yang dapat digenggam.

Komputer generasi kelima masih dalam tahap pengembangan. Para ahli komputer sedang mengusahakan sebuah komputer yang dapat menerjemahkan bahasa manusia, melakukan percakapan dengan manusia, dan memiliki perasaan seperti manusia. Kamu tertantang untuk ikut serta menemukan komputer generasi kelima?

0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes